Maenkali.com Dari Medan Untuk Indonesia
Maenkali.com, Medan – Inspektorat Kota Medan menjatuhkan sanksi disiplin ringan kepada setidaknya enam pengurus PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kota Medan usai video viral mengarahkan guru-guru untuk mendukung salah satu capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.
Sulaiman, Kepala Inspektorat Kota Medan menegaskan pihaknya menjatuhkan sanksi disiplin ringan berupa teguran tertulis kepada Andy Yudistira selaku Sektretaris PGRI Medan/ Kabid SMP Dinas Pendidikan Medan; dan Sriyanta selaku Ketua PGRI Medan/ Pengawas SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.
Kemudian untuk empat orang lainnya yakni Ermansyah Lubis selaku Wakil Ketua PGRI Kota Medan/Kepala SD; Nardi Pasaribu selaku Ketua Cabang PGRI Medan Tuntungan/Kepala SD; Fennaldy Heryanto selaku Plt.
Ketua Cabang PGRI Medan Johor/guru SD dan Lambok Tamba selaku Ketua Cabang PGRI Medan Petisah/Kepala SD dijatuhi sanksi teguran lisan.
“Untuk Pak Andy dan Sriyanta kita jatuhkan sanksi teguran tertulis karena keduanya selaku pihak yang dilaporkan. Sedangkan empat lainnya dijatuhi sanksi teguran lisan karena mereka sebagai saksi,” kata Sulaiman seperti diberitakan CNN Indonesia, Selasa (6/2/2024).
Sulaiman menambahkan bahwa sanksi tersebut telah berdasarkan rekomendasi oleh Bawaslu Kota Medan. Keenam orang itu melanggar Pasal 3 huruf f PP Nomor 94 Tahun 2021. Meski begitu, keenam orang ini tidak dinyatakan melanggar netralitas.
“Kita sudah pelajari rekomendasi dari Bawaslu bahwa mereka terindikasi melakukan pelanggaran sesuai PP 94 Tahun 2021. Di regulasi itu sudah jelas dinyatakan bahwa setiap ASN harus menunjukkan integritas. Ini kan masalah kewajiban. Hukuman dalam regulasi itu memang ringan berupa teguran kita gak mungkin lari dari situ. Untuk keenam orang ini juga masih aktif mengajar dan sebagai ASN,” tambahnya.
Sebelumnya, video Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Kota Medan yang juga sekaligus menjabat Sekretaris PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kota Medan Andy Yudhistira diduga mengajak para kepala sekolah untuk memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 viral di media sosial dan menimbulkan polimek di tengah warga kota Medan.
