Dokter di Gaza: Kami Terpaksa Membiarkan Pasien Menjerit Berjam-jam

Maenkali.com, Jakarta – Para dokter di Gaza bercerita tentang kurangnya persediaan obat penghilang rasa sakit dan mereka terpaksa membiarkan pasuet tersebut menjerit selama berjam-jam dan melakukan operasi pasien tanpa anestesi.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (27/2), Kisah tersebut dibagikan salah seorang dokter yang bertugas untuk menangani pasien-pasien di jalur konflik Gaza yang berkepanjangan.

“Karena kurangnya persediaan obat penghilang rasa sakit kami terpaksa membiarkan pasien-pasien menjerit selama berjam-jam,” Ucap Dokter tersebut kepada BBC.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan buruknya kondisi pelayanan kesehatan di Gaza “tidak bisa digambarkan dengan kata-kata”.

Menurut informasi dari petugas kesehatan yang berada di lokasi konflik Gaza, Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya disana telah melebihi kapasitas yang ada. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan peralatan medis dan stok obat-obatan untuk warga Gaza yang terdampak.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim bahwa Hamas “secara sistematis menggunakan banyak rumah sakit dan pusat kesehatan dalam melancarkan aksi teror mereka”.

Dalam pernyataan yang diterima BBC, IDF mengatakan “[kami] tidak ‘menyerang’ rumah-rumah sakit, tetapi memasuki area-area spesifik… [untuk] melumpuhkan infrastruktur dan perlengkapan Hamas, juga menangkap teroris-teroris Hamas” dan “tindakan [mereka] dilakukan dengan sangat berhati-hati”.

Laporan WHO, 23 rumah sakit di Gaza sama sekali tidak berfungsi per hari Minggu (18/02), sementara 12 lainnya hanya berfungsi sebagian dan satu RS hanya seadanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *